Langsung ke konten utama

Wawancara Pedagang UMKM

Falah : Siapa nama abang penjual? 

Pedagang : Ramadan Syahputra 


Falah : Sudah berapa lama Abang berdagang? 

Pedagang : 3 tahun lebih


Falah : Abang berasal darimana? 

Pedagang : Saya dari Garut


Falah : Selain ditempat ini adakah tempat lain berjualan?

Pedagang : Ada di lenteng agung, kelapa dua, bogor, Depok banyak cabangnya.


Akbar : Kenapa Abang memilih menjadi sebagai pedagang? 

Pedagang : Karena sekolah tidak sampai, cuma sampai SMP, setelah lulus langsung kerja.


Akbar : Dari jam berapa Abang berdagang? 

Pedagang : Saya bangun jam 4 pagi,  kemudian membuat adonan sampai jam 5 pagi, lalu berangkat jam 5.30 ke tempat jualan. Lanjut menggoreng di jam 6 pagi.


Akbar : Keuntungan yang dihasilkan Abang berdagang dalam sehari?

Pedagang : Penghasilan kotor Rp. 1.000.000,- , penghasilan bersih 500-600 ribu. 


Hannan : Apakah ada cara lain untuk meningkatkan kualitas produk dagangan?  

Pedagang : Ada, Kita akan menambahkan gorengan varian sukun. 


Hannan : Apakah ada suka dan duka selama berjualan gorengan?

Pedagang : Suka nya kalo lagi rame ya rame, kalo duka nya nombok pernahh.


Hannan : Ketika pandemi covid 19 adakah penurunan penjualan?

Pedagang : Untuk penuruan ada, semua orang takut keluar rumah sehingga tidak ada pembeli dan saya memutuskan untuk menghentikan penjualan dan balik ke kampung, lalu setelah pandemi berakhir kembali berdagang.


Hannan : Berarti selama pandemi itu tidak berjualan? 

Pedagang : Tidak ada, karena pabrik juga tutup. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dokumenter

  Car Free Day adalah sebuah inisiatif yang menginspirasi ribuan warga kota setiap minggu untuk meninggalkan kendaraan pribadi mereka dan merayakan mobilitas berkelanjutan. Di pagi cerah setiap Minggu, jalan-jalan utama menjadi tumpuan berbagai kegiatan. Car Free Day bukan hanya sekadar mengurangi polusi udara, tapi juga merayakan kehidupan kota yang lebih sehat dan berkelanjutan. Sebuah hari di mana kota hidup dengan lebih sederhana, berkeliling dengan lebih ramah lingkungan, dan tersenyum lebih banyak.

UTS

1. I understand quite well about Publipreneur Based Language Learning (PBLL). On PBLL we can learn about language skills, technical skills, and publishing competence. After studying PBLL we can be self publisher on the future. 2. PBLL can influence and improve my ability in reading. On PBLL we learn about prewriting. So before we make a product, we have to think and get a idea by reading the references. From reading that reference, my reading skill can be improving. 3. PBLL can influence and improving my ability in writing. On PBLL we learn about drafting and revising. In drafting we have to write our ideas on the paper and in revising we have to reflect on our first draft we make before. From there my writing skill can be improving. 4. PBLL can influence and improving my ability in listening. On PBLL we learn about drafting and editing. We can be listening ideas and get a suggestion from our team members. We can listen to suggestion team members who find a mistake in the draft. From s...